MEMBANGUN KEPERCAYAAN DAN ALERGI POLITIK

Mengawali tulisan ini sebenernya penulis bingung enaknya judulnya apa ya?? Tapi terserah saudara-saudara mau memberi judulnya apa namun semoga tulisan ini bermanfaat.

Kamis lalu 25 desember 2008 bertepatan juga dengan hari libur nasional dikarenakan Pengant agama nasrani mengadakan natalan, so saya juga ikut kejiprat liburan heee….alhadulillah setelah bagun dan memikirkan apa yang musti dilakukan dihari libur ini trus beranjak mandi dan sarapan baru deh pegi, rencana awal sih mau liat-liat aja dilingkungan sekitar kali aja ada yang mau bagi-bagi rejeki dan pengalaman setelah muter-muter dikota bosen juga akhirnya kendaraanku melaju kedaerah pertanian menuju kampungku sekeliling jalan dihiasi dengan bentang sawah menghijau dan bukit-bukit yang menjulang tinggi begitu perkasa berdiri disekira sawah-sawah.

Ku terus melaju menyusuri jalan tanpa terasa badan ini cukup lelah mencoba menurunkan speed laju kendaraanku, ku lihat disekellingku selain pemandangan tadi ada baliho-baliho disepanajang jalan ada berbagai macam gambar-gamabar para caleg baik DPRD TK I, DPRD TK II dan juga tinggkat pusat, lengkap dengan berbagai slogan mereka dengan kata-kata indah untuk menyakinkan orang-orang yang melihatnya.

Sungguh indah memang gambar-gambar mereka dihiasi dengan latar belakang yang bermacam-macam baik yang nasionalis, religius, sosial dan ditambah lagi selogan-slogan yang indah menabjubkan, namun dalam benakku terbesit hmmm….apa iya ya, mereka bisa seperti yang mereka tuliskan dibaliho tersebut??? Terlebih lagi masyarakat sudah jenuh dengan zaman ini karena tiap orang bisanya Cuma bicara tanpa ada aplikasi yang jelas pantas saja masyarakat banyak alergi terhadapa pemilihan umum seperti ini karena hal tersebut selain membuat pekerjaan mereka tertunda juga tidak ada yang mereka bisa dapat dari pemilihan tersebut, dari apa yang saya lihat dilapagan rata-rata dari caleg-caleg tersebut tidak mempunyai pengalaman dan pendidikan yang memadai malah ada yang Cuma bermodalkan ijazah SMA mereka sudah bisa ikut menjadi caleg “keren banget tuh anggota dewan kalau jadi kepilih” dari sini saja sudah terlihat bahwa dari pemilihan saja sudah dimulai dengan orang-orang yang belum tentu berkwalitasa atau sama sekali tidak berkwalitas, hmmm…….kira-kira mereka nanti bisa apa ya, ahh…..kali Cuma pendapatku aja ya.

Caleg merupakan lowongan kerja baru buat anak-anak bangsa ini selain menjadi PNS caleg justru posisi yang sangat bergengsi dengan gaji yang cukup bersar trus di lengkapi dengan berbagai fasilitas dan akomodasi yang serbah mudah dan dimudahkan, siapa yang tak tertarik dengan kesempatan ini namun saudara-saudaraku jangan salah bila kesempatan itu diberikan kepadamu maka jalankanlah dengan penuh amanah dan tanggung jawab jangan korbankan hak-hak orang kecil yang telah mengaji anda-anda disana hingga bisa hidup mewah.

Melihat perjalan bangsa yang sudah tercobak-cabik hingga menggangah lebar hingga sulit disebuhkan, ketidak percayaan publik semakin meliuas rakyat tidak lagi bodoh dengan pesan-pesan dan kata-kata indah karena itu akan membuat mereka tambah susah akibat dari kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada orang-orang kecil yang semakin terhimpit coba anda lihat apa yang bisa dilakukan pemerintah terhadap himpitan ekonomi internasional dan berimbah kedalam negeri yang mempraok-porandakan orang kecil dikampung, harga karet jatuh, harga sawit jatuh, harga pupuk mahal sementara hasil panen murah.
Dari berbagai peristiwa tersebut bagai mana pemerintah bisa meyakinkan publik kalau mereka layak untuk menjadi wakil-wakil dan pemimpin di negeri ini ditengah keraguan yang telah meluas coba kita lihat pada pemilihan guburnur beberapa bulan lalu dikota ini jumlah pemilih yang tidak memberikan haknya mencapai 40% dari suara yang ada itu artinya menunjukan tinggkat kejenuhan rakyat menghadapi banyaknya kegiatan semacam ini tiap tahun atau kah ketidak percayaan rakyat terhadap penyelengara pemerintahan.

Sepertinya haluan hidup kita sudah berubah dengan berkiblatkan uang bukan lagi bagai mana menghargai dan memberikan kebahagian orang lain namun asal tercapai tujuan dan cita-cita sendiri maka itu sudah lebih dari cukup perkara orang mau senang, susah itu urusan mereka “Menyakitkan ya” dari ini semua saya rasa tak ada gunanya MUI ikut-ikut mengurus pemiliu dengan memberikan Fatwa halal haram biar saja masyarakat sendiri yang memilih dan belajar, saya justru takut apabila MUI sering mengeluarkan Fatwa-fatwa justru masyarakat juga memasukan lembaga ini sebagai salah satu penyakit alergi mereka nauzubillah haiminzalik. Pikirkan baik-baik pak mui sebelum bertidak

Dari tulisan ini penulis mencoba sedikit memberikan isi hati mewakili hati orang-orang kecil didaerah dengan sebuah pengharapan semoga ajang pesta demokrasi tahun 2009 mendatang bisa membawa negeri ini kearah yang lebih baik dan bisa meyakinkan rakyat kecil untuk membangun negeri yang indah ini menjadi lebih baik

Kebersamaan dan kesamaan persepsi dalam membangun bangsa sebagai mana layaknya para pendiri bangsa ini dengan bermusyawarah dan mufakat untuk mencapai tujuan bersama

Penulis :
Cyber Name dan Nama Penah
Salendra kms
Mahasiswa Stmik Bina Nusantara Jaya Lubuklinggau
Semester III Jurusan Sistem Informasi

Tidak ada komentar: